Kamis, 07 Juni 2012 , 09:07:00
POSKESDES Belum Ada Petugas
WARGA Dusun Kampung Baru Desa Simpang Kanan Kecamatan Sungai Ambawang
kecewa karena poskesdes yang terletak di Parit Pemerintah Dusun Kampung
Baru belum ditempati petugas. Padahal pembangunannya sudah memakan dua
tahun lalu melalui APBD Kubu Raya. ”Warga kesal karena tidak ada petugas
selama tiga tahun. Ini merupakan bentuk kekesalan dan kekecewaan
warga,” kata Tapyin Ketua Himpunan Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya
kemarin.
Ia mengatakan daripada ditempati ular dan hanya
ditumbuhi rumput juga tidak terawat lebih baik difungsikan untuk yang
lain. Terlebih sejak lama pengajuan bidan desa sudah dilakukan ke
pemerintah desa baik melalui forum musrembang. ”Mereka sudah
menyampaikan langsung ke kepala dinas kesehatan namun sampai saat ini
belum ada petugas,” katanya.
Dengan persoalan tersebut, masyarakat Desa Simpang Kanan belum
menikmati pelayanan kesehatan dan hanya dilayani satu petugas kesehatan
juga KKD (Komite Kesehatan Desa) di Desa Durian. Terlebih tanah tersebut
meruakan hibah atau tanah wakaf dari warga desa.”Dan kami dari pihak
mahasiswa akan mengawal dan akan menyampiakan masalah ini kepihak
terkait,” ucapnya.
Ia menjelaskan kalau keberadaan bidan desa
hanya satu tentunya tidak cukup untuk mengkover desa dalam pelayanan
kesehatan. Sebab, desanya sangat luas terdiri dari 5 dusun dan 25 RT/RW.
”Warga menuntut ada solusi kongkrit sehingga warga dua dusun bisa
menikmati pelayanan kesehatan karena poskesdes yang ditempati bidan desa
ada di seberang sungai juga tidak ada jembatan dan harus menyeberang
jauh dan mesti menggunakan jasa penyebrangan,” ujarnya. Lebih jauh
dikatakannya jika ini dibiarkan tidak mustahil gizi buruk dan segala
penyakit akan menjangkit warga. Sebab, warga tidak dapat menikmati
pelayanan kesehatan dengan baik. (den
Dengan persoalan tersebut, masyarakat Desa Simpang Kanan belum menikmati pelayanan kesehatan dan hanya dilayani satu petugas kesehatan juga KKD (Komite Kesehatan Desa) di Desa Durian. Terlebih tanah tersebut meruakan hibah atau tanah wakaf dari warga desa.”Dan kami dari pihak mahasiswa akan mengawal dan akan menyampiakan masalah ini kepihak terkait,” ucapnya.
Ia menjelaskan kalau keberadaan bidan desa hanya satu tentunya tidak cukup untuk mengkover desa dalam pelayanan kesehatan. Sebab, desanya sangat luas terdiri dari 5 dusun dan 25 RT/RW. ”Warga menuntut ada solusi kongkrit sehingga warga dua dusun bisa menikmati pelayanan kesehatan karena poskesdes yang ditempati bidan desa ada di seberang sungai juga tidak ada jembatan dan harus menyeberang jauh dan mesti menggunakan jasa penyebrangan,” ujarnya. Lebih jauh dikatakannya jika ini dibiarkan tidak mustahil gizi buruk dan segala penyakit akan menjangkit warga. Sebab, warga tidak dapat menikmati pelayanan kesehatan dengan baik. (den
Tidak ada komentar:
Posting Komentar